water vapor, carbon dioxide, methane, nitrous oxide, and ozone. Dari kelima GHG ini CO2 yang menjadi focus karena pertambahan gas ini sangat besar dibandingkan gas-gas lainnya. Global warming dan green house effect adalah dua istilah yang sudah tidak asing lagi dalam kehidupan manusia dalam kurun 30 tahunan ini.
Masalah ini bahkan sudah menjadi urusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mempunyai badan-badan yang tugasnya menjaga supaya global warming dikurangi. Badan yang paling berwenang adalah Intergovernmental_Panel_on_Climate_Change atau IPCC. IPCC ini dibentuk pada tahun 1988 yang bertugas memberikan pendapat kepada PBB mengenai soal perubahan iklim yang disebabkan oleh global warming ini. IPCC tidak melakukan riset sendiri, pendapat-pendapatnya didasarkan kepada riset-riset yang diadakan oleh lembaga-lembaga ilmiah baik milik pemerintah maupun swasta. Karena perannya ini di tahun 2007 IPCC meraih hadiah Nobel Perdamaian bersama dengan Al Gore, mantan wakil presiden Amerika yang juga penggiat lingkungan.
IPCC dan Al Gore, bagaikan dua sisi dalam satu keping uang logam. Sebelum masalah global warming ini menjadi perhatian PBB, Al Gore sudah sejak lama mempromosikan pentingnya mengurangi global warming yang diakibatkan oleh ulah manusia. Ada dua penyebab global warming, disebabkan oleh alam sendiri maupun ulah manusia atau anthropogenic global warming (AWG). Karena perbuatan alam tidak bisa diatur oleh manusia maka hanya AWG inilah yang menjadi focus dari IPCC dan Al Gore. Menurut mereka, suhu bumi meningkat yang disebabkan oleh manusia. Titik. Tidak perlu lagi diperdebatkan apakah memang benar pemanasan global ini ada atau tidak atau disebabkan oleh manusia atau tidak karena hal ini sudah menjadi consensus (kesepakatan) para ahli. Pendekatan mereka dikenal sebagai pendekatan consensus.
Di sisi lain ada ilmuwan-ilmuwan yang tidak sependapat dengan teori AWG ini. Dengan melakukan penelitian-penelitian yang juga sama ilmiah mereka mengeluarkan bantahan atas trend AWG ini. Bagi mereka emisi GHG memang meningkat tetapi tidak cukup untuk membuat kondisi bumi menjadi rusak parah seperti yang diklaim oleh peneliti AWG. Ruang udara di atas sana, lapisan yang katanya tersumbat oleh GHG khususnya CO2 ini sangatlah luas untuk bisa disumbat. Jadi tidak benar kalau emisi GHG menyebabkan pemanasan global karena itu tidak terjadi pemanasan global oleh manusia seperti yang diklaim oleh pihak AWG. Bahkan pemanasan yang ada saat ini masih normal bagian dari perubahan yang terjadi dalam kehidupan bumi. Peneliti-peneliti ini mencoba mengajak peneliti AWG untuk mengadakan debat ilmiah soal ini bila perlu disponsori oleh PBB. Tetapi sayangnya, permintaan mereka ditolak karena keputusan sudah final.
Kubu AWG adalah mainstream dalam soal ini. Ide mereka masuk ke dalam kurikulum pelajaran sekolah, menjadi referensi di kalangan umum di seluruh media. Pengaruh teori AWG ini semakin besar karena juga didukung oleh selebiriti-selebriti dunia yang berkampanye soal ini. Bagaimana dengan penentangnya, pihak yang skeptik dengan AWG ini? Pandangan mereka sering dianggap aneh, asal ingin berbeda dan segala cap negatif lainnya. Terbesar adalah cap bahwa mereka tidak peduli dengan lingkungan.
Persaingan kedua belah kubu ini berimbas ke luar. Di kalangan umum bila seseorang beranggapan pemanasan global saat ini adalah lumrah tidak berbahaya maka sudah pasti orang itu akan dianggap sebagai orang yang tidak peduli dengan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh meningkatnya emisi CO2 yang diakibatkan oleh ulah manusia. Suara mainstream adalah percaya dengan global warning yang disebabkan oleh ulah manusia. Dimanakah posisi Anda, percaya dengan teori AWG atau tidak?
Kita sudah tidak asing lagi dengan yang namanya global warming atau pemanasan global. Istilah ini merujuk kepada memanasnya lapisan udara di atas permukaan bumi dikarenakan sinar matahari yang memancar ke bumi tidak bisa memantul kembali ke atmosphere dikarenakan terperangkap oleh beberapa jenis gas yang ada di lapisan udara itu. Kondisi yang disebabkan oleh terperangkapnya gas-gas itu disebut dengan efek rumah kaca atau green house effect. Gas-gas itu itu sendiri sering disebut sebagai greenhouse gasses atau disingkat dengan GHG yang adalah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar