Kamis, 15 Desember 2011

pheromone , zat pemikat lawan jenis alami.

apa itu pheromone? pheromone adalah zat pemikat alami, begitulah tanggapan yang melekat pada zat yang satu ini. Pheromone merupakan senyawa kimia alami yang ditemukan pada setiap serangga, hewan dan manusia, katanya sih tumbuhan juga punya.


kamu pernah jatuh cinta? pernahkah kamu memikirkannya mengapa rasa cinta dan sayang bisa timbul dalam diri? dan mengapa rasa itu begitu menggebu-gebu di usia remaja? Bagaimana rasa cinta itu muncul dan mengapa bisa timbul?

nah rasa cinta yang tidak kita ketahui asalnya, bukan hanya rasa yang gak tau dari mana asalnya tetapi dapat dijelaskan oleh ilmu kimia,(jadi ga ujug-ujug nongool), jadi engga tiba-tiba tuh rasa datang , ada ilmunya.

YU.. KONSENTRASI , KITA KUAK KENAPA KITA JATUH CINTA , SUKA , SAYANG ,LIBIDO (gairah seks/horny) dll.

Kata feromon (pheromone) berasal dari bahasa Yunani yaitu phero yang artinya membawa dan mone yang berarti sensasi. Definisi dari senyawa feromon adalah suatu zat kimia yang berasal dari kelenjar endoktrin dan dimiliki oleh semua makhluk hidup untuk mengenali jenisnya, lawan jenisnya, individu lain di luar dirinya, dan kelompok lain. Zat ini sangat membantu di dalam proses reproduksi makhluk hidup.

zat feromon dihasilkan oleh kelenjar endoktrin yang ada di sekitar ketiak , wajah, kulit dan kemaluan. Senyawa pheromon ini akan aktif ketika yang bersangkutan telah memasuki usia yang cukup (baligh). Zat feromon bersifat kasat mata atau gak keliatan, tidak memiliki ukuran, tidak dapat dirasakan oleh panca indera manusia dan mudah menguap.
dari beberapa buku yang saya baca,Banyak ahli mengatakan bahwa senyawa pheromon memiliki andil dalam menimbulkan rasa ketertarikan kepada lawan jenis. Rasa sayang, cinta, gairah seks, rindu itu ditimbulkan oleh senyawa pheromon.

kapan sih pheromone muncul? nah pheromone di keluarkan oleh tubuh paling sering pada saat kita berkeringat, jadi olah raga itu penting , bukan hanya untuk menyehatkan tapi punya andil buat memikat lawan jenis.

Cara Kerja Feromon

Layaknya inisiator dalam reaksi kimia, pheromones dapat menimbulkan rasa tertarik kepada lawan jenis baik itu secara seksual ataupun tidak. Proses kerja feromon biasanya dimulai dari kontak mata,(saling tatap) jika kontak mata terjadi maka senyawa feromon akan tercium oleh organ tubuh manusia yang sensisitif yaitu Vomerosonal Organ (VNO). VMO ini terdapat di dalam lubang hidung dan terhubung ke dalam otak melalui jaringan syaraf.(pasntes kalo saling tatap ama lawan jenis suka deg-degan)

Setiap feromon berhembus dari tubuh maka feromom ini akan tercium oleh VNO dan akan diteruskan ke daerah hipotalamus yang juga mengatur emosi manusia. Dan setelah menerima ransangan, otak akan memberi respon balik dan akan mempengaruhi kondisi psikologis tubuh misalnya akan terjadi perubahan detak jantung, nafas yang menjadi tidak beraturan, suhu tubuh meningkat, keringat,SALAH TINGKAH dan lain-lain.

Faktor Senyawa Kimia Lain

Pada dasarnya proses pemberian respon dari hipotalamus untuk melakukan perubahan psikologis emosi saat berdekatan dengan orang yang dikasihi tidaklah sesederhana yang dibayangkan. Disini setelah senyawa feromon bertindak sebagai inisiator, maka selanjutnya hipotalamus akan merangsang pembentukan senyawa kimia lain yaitu senyawa phenyletilamine (PEA), dopamine, nenopinephrine, senyawa endropin, dan senyawa oksitosin.

Senyawa-senyawa inipun akan bertindak sesuai fungsinya masing-masing. Senyawa PEA, dopamine, dan nenopinephrine memberikan respon tersipu-sipu atau malu ketika berpandangan dengan orang yang dicintai. Senyawa Endropin akan menimbulkan perasaan aman, damai, dan tentram. Sedangkan senyawa oksitosin berperan dalam membuat rasa cinta itu rukun dan mesra diantara keduanya.

Selanjutnya efek dari senyawa feromon dan senyawa-senyawa kimia lain terhadap tubuh manusia dapatlah disamakan dengan efek narkoba. Senyawa-senyawa ini akan membuat seseorang kecanduan sehingga ingin melihat pasangannya atau orang idamannya sesering mungkin.

Perasaan jatuh cinta ini selang beberapa waktu akan menghilang sedikit demi sedikit(inget cinta itu sementara yang abadi itu kasih sayang). Hal ini disebabkan produksi senyawa tersebut tidak berlangsung terus menerus, kemampuan tubuh menghasilkan senyawa itu mulai berkurang setelah dua sampai empat tahun. Akibatnya, rasa tertarik pada seseorang pun mulai meluntur, terutama ketika tubuh tidak lagi memenuhi kebutuhan PEA. Pada saat rasa ketertarikan itu kian meluntur, maka otak akan tetap berusaha untuk memproduksi senyawa oksitosin selama kedua pasangan
berusaha untuk saling menyayangi dan setia.

jadi kalau mau lawan jenis tertarik gausah ke dukun , efektifkan pheromone , olahraga teratur , kerjakeras dan berdoa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar